Melawan Stigma “FOMO” dalam Komunitas Lari: Hidup Sehat Itu Pilihan Pribadi

0
78
Doc./Pinterest.com/

Setiap tahun, banyak sekali acara race lari yang diselenggarakan, mulai dari kota kecil hingga kota besar. Dengan adanya acara tersebut, banyak masyarakat umum yang berlomba-lomba mendaftar untuk mendapatkan tiketnya. Pendaftar tidak hanya dari kalangan dewasa saja, melainkan juga pelajar.

Di sisi lain, tidak semua acara race lari menyediakan podium untuk pemenang yang mencapai garis finish lebih dulu. Namun, jika ada, biasanya diambil podium 1 sampai 3, bahkan ada yang sampai podium 5 atau 8, tergantung pihak penyelenggara. Banyaknya podium pemenang biasanya diadakan di kota-kota besar yang pendaftarnya kebanyakan atlet profesional. Jarak yang ditempuh dalam acara lari bervariasi, yaitu 5 km, 10 km, 15 km, 21 km, dan 42 km. Acara lari seperti ini tidak hanya diadakan di jalan beraspal, tetapi ada juga di gunung, hutan, atau daerah alami lain dengan medan bervariasi yang disebut trail run.

Penyelenggaraan acara race lari sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin memulai berolahraga maupun yang memiliki prestasi dalam nomor lari. Memanfaatkan acara seperti ini sangat menguntungkan bagi fisik dan kesehatan mental kita. Setiap orang memiliki niat yang berbeda-beda dalam mengikuti race lari; tidak semua orang ingin mengejar podium pemenang, ada juga yang hanya sekadar hobi. Dalam acara seperti ini, kita akan memahami bahwa setiap orang tidak semuanya memiliki kemampuan atau porsi energi yang sama.

Sebelum memulai mengikuti race, sebaiknya berlatih konsisten dengan waktu yang tidak terlalu dekat dengan acara tersebut. Jika berlatih terlalu dekat, ada kemungkinan energi atau tenaga yang dikeluarkan tidak maksimal karena latihan yang kurang memadai. Jika seseorang tidak melakukan latihan atau jarang berolahraga, target yang ingin dicapai juga tidak mudah. Semua itu membutuhkan latihan bertahap dan tidak bisa langsung dipaksakan dengan target yang intens atau menempuh jarak lari yang langsung jauh tanpa latihan dengan program yang sesuai nomor lari tersebut. Jadi, tidak ada salahnya jika seseorang mengikuti acara lari seperti itu.

Terkadang, seseorang berkeinginan untuk mulai berlari karena terinspirasi dari media sosial atau aplikasi populer masa kini yang disebut Fotoyou, yang berisi foto mereka yang sudah terdaftar dalam aplikasi tersebut. Dengan adanya inspirasi tersebut, tidak ada salahnya jika mereka ingin memulai hidup sehat dengan niat dari diri sendiri melalui partisipasi dalam acara lari. Banyak sekali komentar atau cibiran di kalangan umum, baik secara langsung maupun melalui media sosial, yang mengatakan bahwa mendaftar acara race lari itu fomo. Kata-kata seperti itu hanya akan membuat mental seseorang menjadi tidak baik. Mengatakan fomo di jalur lari itu tidak pantas, karena setiap orang memiliki pilihan hidup sehat yang berbeda-beda.

Terkadang, pemikiran mereka yang mengatakan fomo karena setiap peserta yang finish dalam acara lari akan mendapatkan medali, lalu mereka akan berfoto memakai medali tersebut dan mengunggahnya di media sosial. Hal inilah yang biasanya menjadi sorotan masyarakat umum yang mengatakan fomo. Padahal, medali dalam acara seperti itu tidak hanya bernilai untuk gaya-gayaan saja. Pada dasarnya, setiap jarak lari yang ditempuh memiliki cut off atau batas waktu yang ditentukan pihak pelaksana acara. Pelari yang mengikuti race lari biasanya memiliki target waktu masing-masing yang tentunya berbeda. Target kecepatan pelari biasanya diambil melalui smartwatch atau aplikasi yang diunduh di ponsel, tergantung pelarinya. Kecepatan berlari atau yang disebut pace lari ini dipakai sebagai patokan pelari agar mengetahui seberapa mampu kecepatan yang digunakan sampai jarak yang ditempuh terselesaikan. Jadi, tidak ada salahnya jika pelari yang mengikuti race tersebut berfoto atau bergaya dengan medali yang mereka dapatkan. Karena itu dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian mereka bisa sampai garis finish sebelum melewati batas waktu yang ditentukan. Sebab, jika melewati batas waktu yang ditentukan, pelari tidak akan mendapatkan medali finisher tersebut.

Jangan selalu beranggapan bahwa seseorang yang mengikuti acara race lari itu tidak punya target untuk mencapai garis finish. Jangan mudah bilang fomo kepada seseorang yang mempunyai niat hidup sehat untuk dirinya. Lebih baik kita perbaiki pola hidup sehat kita sendiri daripada mencaci orang lain. Lakukan banyak hal baik untuk diri kita, jangan mudah terpengaruh omongan orang yang selalu bilang fomo. Selagi aktivitas itu baik dan tidak merugikan diri kita, tidak ada salahnya untuk melakukannya. Tetap lakukan aktivitas positif, termasuk dalam acara race lari ini, seseorang bisa mendapatkan banyak motivasi untuk hidup sehat. Berhenti bilang fomo, mari jaga lisan kita untuk hidup yang lebih baik dan tidak menyakiti hati orang lain.

Penulis: Dyah Ayu CandraNingtyas

Editor: Siti Mahmudah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini